Not For Writing
Mata
Kuliah
Penulisan Karya Ilmiah
DOSEN
PEMBIMBING
Drs. H.
Hamsi Mansur, M. M.Pd
DISUSUN
OLEH :
NORZAENI A1F112202
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015
Not For Writing
Tak kenal maka tak sayang,
itu lah kalimat yang mungkin mendorong perlunya kita mengenal dan memahami anak
usia dini agar bisa memberikan layanan yang optimal sesuai dengan karakteristik
dan perkembangan anak usia dini.
Anak usia Dini adalah individu yang
sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan
dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia
dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya
karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan
fase kehidupan yang unik , dan berada pada masa proses perubahan berupa
pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek
jasmani Maupun rohaninya yang berlangsung seumur hidup, bertahap dan
berkesinambungan.
Dengan keadaan anak usia
dini yang memiliki fase perkembangan yang sangat pesat kita harus memberikan
layanan pendidikan yang tepat untuk membantu proses optimalisasi perkembangan
anak. Layanan yang harus kita berikan pada anak usia dini adalah bagaiman agar
kiranya anak usia dini bisa berkembang sesuai dengan fase perkembangan anak
itu, bukan memaksakan suatau hal yang
pada hakikatnya akan mempengaruhi
kualitas anak di kemudian hari. Dengan layanan pendidikan yang tepat diharapkan
anak akan menjadi manusia yang memiliki karakter positif untuk membawa diri
individu sendiri, bangsa dan tanah air yang lebih maju. Sedangkan pada
keyataannya sekarang banyak orangtua yang memaksakan pendidikan untuk anaknya,
pendidikan di sini bukan pendidikan yang seharusnya diberikan pada anak usia
dini namun pendidikan yang menuntut anak agar mampu berhitung dan menulis.
Tak
sedikit orangtua yang bangga dengan kemampuan balitanya dalam membaca, menulis
dan berhitung (calistung). Mereka yakin anak yang diajarkan kemampuan calistung
sejak dini lebih pintar dari anak seusianya. Di tambah lagi, kini semakin
banyak sekolah dasar yang mensyaratkan calon siswanya punya kemampuan
calistung, kendati hal itu sebenarnya dilarang. Karena khawatir anaknya tidak
bisa masuk ke SD favorit, para orangtua pun berlomba-lomba mengajari anaknya
calistung, antara lain dengan memilih playgroup atau TK yang menjamin balita
mahir calistung sebagai persiapan masuk SD. Apabila minat membaca dan menulis
sudah muncul sejak dini mungkin proses mengajarkan calistung pada anak menjadi
lebih mudah dan menyenangkan. Namun faktanya kebanyakan anak baru benar-benar
siap belajar membaca dan menulis di atas usia 5 tahun.
Masa
balita adalah masanya bermain. Memaksakan anak melakukan sesuatu yang
sebenarnya ia belum siap justru akan memberikan pengalaman yang tidak
menyenangkan, bahkan akibatnya muncul penolakan yang membuat anak menjadi stres
diusia dini dan berdampak pada usia anak selanjutnya, seperti anak akan jadi
lamban belajar, gangguan emosi, gangguan perilaku dan psikomotorik mereka
menjadi tidak berkembang sempurna.
Pendidikan yang seharusnya
di berikan adalah pendidikan yang menegaskan bahwa pendidkan bagi anak usia
dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan
pemberian keterampilan pada anak, Karena pada hakikatnya pendidikan untuk anak
usia dini adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan mempasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Fadillah, Muhammad dan Lilif Mualifatu Khorida. 2014. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.Jogjakarta.
AR-RUZZ MEDIA.
Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung. Remaja
Rosdakarya.