Allah Hummashalli Alla Muhammad, Wa Alla Alli Sayyidina Muhammad

Saturday, 27 December 2014

Hari yang Baik Untuk Memotong Kuku

Oleh : Yai Abdullah Afif

Hari yang Bagus & Tidak Bagus untuk Memotong Kuku
Disebutkan dalam Kitab Hasyiyah Bajuri ‘ala Ibn Qasim Al Ghuzzi juz 1 halaman 221

قَصُّ الْأَظَافِرِ يَوْمَ السَّبْتِ اٰكِلَةٌ () تَبْدُوْ وَفِيْمَا يَلِيْهِ يُذْهِبُ الْبَرَكَهْ
وَعَالِمٌ فَاضِلٌ يَبْدُوْ بِتَلْوِهِمَا () وَاِنْ يَكُنْ فِي الثُّلَاثَا فَاحْذَرِ الْهَلَكَهْ
وَيُوْرِثُ السُّوْءَ فِي الْأَخْلَاقِ رَابِعُهَا () وَفِي الْخَمِيْسِ الْغِنٰى يَأْتِىْ لِمَنْ سَلَكَهْ
وَالْعِلْمُ وَالْحِلْمُ زِيْدَا فِىْ عُرُوْبَتِهَا () عَنِ النَّبِيِّ رُوَيْنَا فَاقْتَفُوْا نُسُكَهْ

Terjemahannya:Memotong kuku hari Sabtu menimbulkan penyakit yang menggrogoti tubuh
Hari Ahad menyebabkan hilang berkah
Hari Senin menjadi orang alim lagi fadhil (pintar dan utama)
Hari Selasa menyebabkan kebinasaan
Hari Rabu menyebabkan buruk akhlak
Hari Kamis mendatangkan kekayaan
Hari Jumat menambah ilmu dan sifat santun

Demikianlah kami riwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ikutilah ibadah beliau

هَكَذَا اشْتَهَرَتْ هَذِهِ الْأَبْيَاتُ، لَكِنْ قَالَ ابْنُ حَجَرٍ: وَقَدِ اشْتَهَرَ عَلَى أَلْسِنَةِ النَّاسِ أَشْعَارٌ مَنْسُوْبَةٌ لِبَعْضِ الْأَئِمَّةِ فِيْ فِعْلِ ذَلِكَ وَأَيَّامِهِ وَكُلُّهَا زُوْرٌ وَكِذْبٌ

Demikianlah bait-bait diatas telah masyhur, akan tetapi Imam Ibn Hajar menyatakan: telah masyhur syair-syair dikalangan orang-orang yang disnisbatkan kepada sebagian imam didalam perihal melakukan hal tsb (memotong kuku) beserta hari-harinya. Kesemuanya itu palsu dan bohong.
Namun ada riwayat lain yang menerangkan bahwa memotong itu bagus semua di semua hari.
Diriwatakan dalam sebuah hadits, namun hadits ini dnilai maudhu' oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Al Maudhu’aat juz 3 halaman 53, dan Syeikh Syaukani dalam Kitab Al Fawa`idul Majmu’ah Fil Ahaditsil Maudhu’ah halaman 197:

Berikut sanad dan matan selengkapnya dalam kitab Al Maudhu’aat:

أنبأنا المبارك بن على الصدفى أنبأنا سعد الله بن على بن أيوب أنبأنا هناد ابن إبراهيم أنبأنا إسماعيل بن محمد بن على البخاري حدثنا محمد بن نصر بن خلف حدثنا سيف بن حفص السمرقندى حدثنا على بن الحسين حدثنا الحسن بن شبل أنبأنا الفضل بن خالد النحوي عن أبى عصمة نوح بن أبى مريم عن عطاء عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ السَّبْتِ خَرَجَ مِنْهُ الدَّاءُ وَدَخَلَ فِيْهِ الشِّفَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْأَحَدِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْفَاقَةُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْغِنَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْعِلَّةُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْبَرَصُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الأَرْبَعَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْوِسْوَاسُ وَالْخَوْفُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْأَمْنُ وَالصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ الْخَمِيْسِ خَرَجَ مِنْهُ الْجُذَامُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دَخَلَتْ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَخَرَجَ مِنْهُ الذُّنُوْبُ

Terjemahannya:
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Sabtu maka akan keluar darinya penyakit dan masuk ke dalamnya obat
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Ahad maka akan keluar darinya kemiskinan dan masuk ke dalamnya kekayaan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Senin maka akan keluar darinya kecacatan dan masuk ke dalamnya kesehatan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Selasa maka akan keluar darinya penyakit barosh (corob. Jw) dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Rabu akan keluar darinya penyakit waswas dan ketakutan dan akan masuk ke dalamnya keamanan dan kesehatan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Kamis akan keluar darinya penyakit kusta dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Jumat maka akan masuk ke dalamnya rahmat dan keluar darinya dosa-dosa

Wallaahu A’lamu Bishshowaab

Friday, 26 December 2014

Tatacara dan Adab dalam Salam


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Segala puji hanya milik Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW.
Salam dalam islam bukan hanya sekedar kata sapaan sebagaimana umumnya kata sapaan lainnya. Namun di dalamnya terkandung doa bagi yang melakukannya. Doa yang diberkahi dan diridhoi di sisi Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu." (An- Nisa : 86)
"Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya." (QS. An-Nur : 27)
"Maka apabila kamu memasuki rumah- rumah maka hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan oleh Allah, yang diberkati lagi baik." (QS. An-Nur : 61)
Rasulullah SAW bersabda :
"Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak beriman hingga saling mencintai. Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian." (HR. Muslim)
Di dalam islam, ada beberapa adab dan tata cara dalam mengucap salam itu sendiri.
Berikut ini akan disajikan beberapa adab salam tersebut yang bersumber dari Al-qu'ran dan hadits :
1. Mengucap salam itu sunah dan menjawabnya adalah wajib
2. Ucapan Salam adalah Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh atau Assalamu'alaikum warahmatull atau Assalamu'alaikum
3. Hukumnya makruh jika memulai salam dengan 'Alaikassalam
4. Dianjurkan mengulangi salam sebanyak tiga kali manakala orang yang hadir sangat banyak, atau ada keraguan terhadap pendengaran orang yang diucapi salam.
5. Sunah hukumnya mengucapkan dan menjawab salam dengan suara jahr
6. Sunah mengucapakan salam kepada semua orang (Muslim) kenal atau tidak kenal
7. Dianjurkan agar orang yang datang memulai mengucap salam
8. Disunahkan yang mengucap salam adalah orang yang berkendara kepada orang yang berjalan kaki. Orang yang berjalan kaki kepada orang yang duduk. Dan yang lebih muda kepada yang lebih tua.
9. Mengucapkan salam kepada wanita asing. Hal ini khusus kepada wanita tua (bukan) dan tidak termasuk yang lainnya, karena ditakutkan akan menimbulkan fitnah. (Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma'ad, 2/411-412).
10. Dianjurkan mengucap salam kepada anak-anak
11. Mengucapkan salam pada orang yang terjaga, sementara orang yang lain tidur. Hal ini dilakukan dengan suara yang hanya dapat didengar oleh yang terjaga agar orang yang tertidur tidak terganggu.
12. Dilarang mengucap salam pada ahli kitab (non-muslim)
13. Menjawab salam Ahli Kitab dengan ucapan Wa'alaikum
14. Boleh mengucapkan salam kepada forum yang heterogen (muslim dan non- muslim) dengan niat salam tersebut ditujukan untuk Saudara yang Muslim.
15. Boleh menyampaikan salam dengan isyarat jika ada udzur.
16. Boleh mengucapkan salam kepada orang yang sedang sholat,dan dijawab dengan isyarat.
17. Boleh mengucapkan salam kepada orang yang sedang membaca Al-qur'an dan wajib dijawab
18. Makruh mengucapkan salam kepada orang yang sedang buang hajat
19. Dianjurkan mengucapkan salam ketika memasuki rumah
20. Menjawab salam yang disampaikan melalui orang lain dengan ucapan 'Wa'alaihissalam warahmatullah wabarakatuh
21. Mendahulukan shalat tahyatul masjid daripada mengucap salam kepada orang-orang yang ada di dalam masjid
22. Makruh mengucapkan salam pada saat khotbah jum'at
23. Anjuran memberi salam sebelum berbicara
24. Memberi salam kepada ahli maksiat dan ahli bid'ah.
Kepada ahli maksiat hukumnya boleh dan menjawabnya wajib.Namun demikian kepada orang yang sangat terkenal dengan kefasikan dan kemaksiatannya perlu ditinjau dulu manakah yang lebih besar dampak negatif yang di manakala kita menjawab salam itu atau ketika kita tidak mengucap dan menjawab salam dari ahli maksiat. Hal itu semata-semata untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.
Sedangkan kepada ahli bid'ah, perlu dilihat apakah bid'ahnya membawa kepada kekafiran atau tidak. Bid'ah yang membawa kepada kekafiran pelakunya tidak layak mendapat salam dan bid'ah yang tidak membawa kepada kekafiran hendaknya pelakunya diberlakukan sama seperti ahli maksiat.
25. Sunah mengucapkan salam sebelum meninggalkan forum (majlis).
Demikianlah saudaraku, adab dan tata cara mengucapkan salam dalam islam.
Sekarang sudah saatnya kita membiasakan diri dengan kebiasaan yang benar lagi diridhoi oleh Allah SWT. Mari kita berlomba-lomba menebar salam sesuai aturan syar'i yang berlaku.

Sumber : Kitabul Adab bab As-salam

Monday, 22 December 2014

Tak sadar satu2 nya video yang sebenarnya juga ngga sengaja terekam,,,,namun ini luar niasa. untuk menjaga pripasi ini nggak aku tanyangin, cuma buat cadangan az,,cuma bisa di downlod di Di Sini. . .!

KEUTAMAAN KALIMAT-KALIMAT TASBIH YANG LUAR BIASA PAHALANYA

Oleh : M. Ashabus Samaa'un
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
 
 Gambaran Logika Tentang Pahala Kalimat Tasbih
Saudaraku kaum muslimin yang berbahagia. Pernahkah anda beramal atau bersedekah sebesar 1 miliar rupiah atau lebih?. Tentu saja jarang yang bisa melakukan hal tersebut.  Berdzikir adalah sebuah ibadah yang amat ringan namun kita tidak akan menyangka jika kalimat-kalimat dzikir itu berpahala sangat besar sehingga melebihi pahala sedekah seorang kaya yang bermiliar-miliar rupiah atau bahkan bertriliun-triliun rupiah. Misalnya dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jika kita berdzikir Subhanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dengan puji-Nya), maka ditanamkan sebatang pohon kurma di surga. Berapakah harga pohon kurma surga? Tentu saja tak ada yang menjualnya kalaupun ada maka seluruh penduduk bumi akan berusaha memperebutkannya. Semua orang terkaya didunia akan berlomba-lomba menawarnya dengan harga setinggi-tingginya, namun tak ada yang bisa memperolehnya karena harganya tidak akan ada yang mampu membelinya karena barangkali hanya bisa ditukar emas sebesar bola bumi itupun barangkali belum cukup. Lagipula mustahil ada emas permata sebesar bola bumi. Jika diperhitungkan matematika kalau misalnya satu gram emas hargai 200.000 kemudian berat emas sebesar bumi itu sama dengan berat bumi atau sekitar   10 30 gram (sepuluh pangkat 30). Maka nilainya sekitar Rp. 2 x 10 35 (dua kali sepuluh pangkat tiga puluh lima atau dua ratus miliar triliun triliun rupiah). . Kemudian pertanyaannya mana ada orang punya uang sebanyak itu. Kemudian siapa yang memiliki otomatis jadi manusia terkaya diseluruh alam semesta dong. Hebat yah, klo seandainya kita punya pohon kurma dari surga. Begitulah jika kita kalkulasi pakai logika. Namun harga semustahil itupun barangkali memang belum cukup untuk membeli sebatang kurma surga. Kenapa ?

Jika ada seorang memilikinya maka dia akan mempunyai kekuatan yang besar untuk menguasai seluruh dunia dan isinya. Dia akan menjadi raja diatas raja didunia karena sebab berkah yang didatangkan pohon surga itu. Karena kita tidak tahu wujudnya seperti apa sifat pohon kurma surga. Satu pohon kurma surga saja hidup didunia maka seluruh dunia akan takjub kepadanya melebihi takjubnya kepada keindahan benda-benda termewah atau bahkan mengalahkan takjubnya kepada wanita tercantik didunia ini. Mungkin orang yang melihatnya akan jadi lupa diri, lupa anak istri lupa segalanya karena saking indahnya. Seandainya , Satu pohon surga saja tertanam didunia maka wanginya akan memenuhi bumi sehingga penjual parfum tidak akan laku, kasian dong. Seandainya , satu pohon kurma didunia ini tertanam didunia maka seluruh anak cucu adam tidak akan kelaparan karena setiap dipetik buahnya langsung numbuh lagi. Jika dimakan buahnya mengenyangkan dan menyehatkan sehingga tak ada orang penyakitan. Seandainya , Satu orang makan satu buah surga akan kenyang seumur hidup dan akan berumur panjang. Seandainya , Satu orang memakan buah surga maka dia akan menjadi orang yang cerdas, tambah cakep, dan awet muda. Apalagi orang yang sakit parah akan langsung sembuh. Pohon surga adalah pohon abadi sehingga tidak akan hancur sampai hari kiamat. Dan sejuta manfaat lain yang tidak bisa kita jelaskan disini. Begitulah kira-kira sifat makhluk surga, begitu sangat hebat keutamaannya sehingga tidak akan bisa ternilai harganya meskipun ditukar emas sebesar bumi tetap tidak akan cukup. Lagipula siapakah manusia yang punya emas sebesar bumi? Begitulah keutamaan pohon surga jika kita gambarkan logika kita yang amat terbatas ini. Wallahu'alam.

Namun apakah hikmah pohon surga tidak diciptakan didunia? Allah lebih Maha Tahu daripada kita. Jika kita bayangkan, tentu saja akan banyak kejadian aneh dan huru-hara yang terjadi didunia ini. Coba saja pohon surga satu saja tertanam dibumi maka dia akan dijadikan tuhan/sesembahan orang-orang yang pendek akalnya. Karena kita lihat bahwa sudah terlalu banyak manusia-manusia jaman dahulu maupun sekarang memang terlalu cepat kagum terhadap sesuatu yang indah dan mempunyai kekuatan yang luar biasa sehingga sampai kebablasan mengagumi benda itu sampai-sampai kepada keyakinan bahwa benda hebat dan luar biasa itu tuhannya, seperti kaum bani israil misalnya yang menyembah patung sapi buatan samiri hanya karena patung itu bisa bicara. Apalagi jika ada pohon surga tertanam dibumi yang begitu hebat dan luar biasa manfaatnya maka banyak orang akan mengagungkannya bahkan mengira itu adalah jelmaan tuhan, dewa atau dewi atau jelmaan malaikat dan sebagainya sehingga ramai-ramai orang berbondong-bondong menyembahnya untuk meminta berkah, memohon kekayaan dsb (Seperti yang dilakukan orang-orang musyrik jaman kita yang ngalap berkah dikuburan untuk memperoleh harta duniawi ). Karena memang kenyataan makhluk surga satu saja mendiam dibumi akan mendatangkan berkah yang sangat banyak kepada semua penduduk bumi, misalnya saja hajar aswad (batu hitam dika'bah) dengan ijin Allah sejak jaman Nabi Ibrahim sampai sekarang telah mendatangkan banyak kebaikan bagi kaum muslimin karena setiap hari batu tidak pernah berhenti mendo'akan kebaikan bagi kaum muslimin terlebih bagi yang sedang haji. Dan do'a batu itu pasti dikabulkan oleh Allah. Mereka yang berhaji diwajibkan mengucapkan salam dan mencium hajar aswad sebagai bentuk penghormatan (bukan berarti menyembah). Begitulah meski cuman berbentuk batu akan tapi memiliki kemuliaan yang besar, karena hajar aswad adalah batu dari surga. Untuk lebih jelas lagi anda bisa membaca lagi kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail waktu membangun ka'bah kemudian datanglah seorang malaikat jibril yang memberikan batu itu untuk dijadikan salah satu bagian dari ka'bah.

Masihkan kita bisa membandingkan kekayaan dunia dengan balasan kekayaan akhirat? Tentu saja tidak bisa. ? Apalagi kekayaan dunia itu bersifat sementara sedangkan kekayaan akhirat itu kekal selama-lamanya. Hanya orang bodoh yang menjual akhirat untuk dunia. Karena satu kalimat dzikir lebih berharga daripada dunia dan isinya. Subhanallahu'Allahu Akbar.
 Maukah anda dikasih Allah Pohon Kurma surga?. Caranya cukup mudah. Perbanyaklah dzikir dan tasbih. Begitulah keutamaan zikir ia akan mendapatkan yang besar, ditanamkan pohon kurma disurga misalnya. Akan tetapi semua itu ada syaratnya . Yaitu kita harus berdzikir dengan khusuk dan hati yang ikhlas, kemudian merealisasikan kalimat dzikir itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kita selalu merasa diawasi oleh Allah dalam segala gerak gerik kita sehingga kita akan mengekang diri kita dari maksiat. Itulah salah satu contoh makna realisasi dzikir yang dimaksud. Misalnya jika kita telah mampu dan hafal serta istiqomah dalam mengucapkan kalimat subhanallah (Maha Suci Allah) maka contoh realisasinya adalah kita wajib meyakini bahwa Allah itu Maha Suci dari segala salah dan dosa karena salah dan dosa adalah sifat makhluk dan Tuhan tidak mungkin melakukan kesalahan, Kemudian meyakini bahwa Dia Maha Suci dari penyerupaan terhadap makhluk-Nya, Dia Maha Suci dari perkataan-perkataan kafir semacam perkataan orang nasrani yang mengatakan Allah mengangkat anak atau orang-orang paganisme (penyembah berhala) yang mengatakan Tuhan itu banyak dan memiliki tandingan semacam dewa api, dewa air, dewa bulan, dewa matahari dsb. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Suci dari semua keyakinan-keyakinan kafir tersebut. Itulah yang dimaksud realisasi terhadap kalimat subhanallah, tetapi tidak terbatas pada ini saja. Mengingat kalimat ini sepele diucapkan namun memiliki makna tak terbatas. Itulah keutamaan kalimat dzikir.

KEUTAMAAN KALIMAT TASBIH

Salah satu kalimat kalimat dzikir yang sangat besar pahalanya disisi Allah adalah kalimat tasbih (kalimat meagungkan dan mensucikan Tuhan, Allah SWT). Berikut beberapa keutamaan kalimat tasbih yang dapat kami sampaikan dalam kajian ini.

1.Pertama, Mendapatkan ampunan  semua dosa, baik yang telah lewat maupun yang baru saja terjadi, dan bahkan dapat memberatkan timbangan amal baik nanti dihadapan Allah ta'ala. Rasulullah Saw. Bersabda:
 "Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah tetapi sangat memberatkan timbangan (amal) dan sangat disukai Allah adalah Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil adziim (Artinya "Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung")
(Hadits ini Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya)




Kedua. Dapat menghapus atau menghilangkan dosa-dosa orang yang biasa mengucapkan. Nabi Saw. Bersabda: "Apakah salah seorang tidak sanggup untuk mengusahakan seribu kebaikan setiap hari?" Maka ditanyakan kepada beliau: "Bagaimana hal itu dapat diusahakan ya Rasulullah"? Berliau Berkata; "Yaitu bertasbih kepada Allah 100 kali, dengan tasbih tersebut dicatatat 1.000 kebaikan untuknya dan dihapuskan dari padanya 100 keburukan (dosa)". (H.R. Muslim)

Ketiga. Tasbih adalah salah satu ucapan yang paling disukai Allah: Perkataan yang paling disukai Allah ada empat, yaitu: Subhanallah (Maha Suci Allah), wallhamdulillah (segala puji bagi Allah), dan Laaila ha illallahu wallahu akbar (tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar). (H.R. Muslim)

Keempat. Allah Swt menjanjikan balasan surga bagi orang yang membiasakan diri mengucapkan tasbih. "Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dengan puji-Nya), maka ditanamkan sebatang pohon kurma di surga" (H.R. Tarmidzi)

Kelima. Ucapan tasbih dapat menjadi salah satu alat bukti (kesaksian) bagi perbuatan seseorang pada hari kiamat.

 "Hendaklah kamu sekalian membaca tasbih, tahlil, dan taqdis (penyucian), maka janganlah kamu lalai dan ikatan dengan jari-jari, karena sesungguhnya bacaan-bacaan itu dijadikan mampu untuk berbicara (memberikan kesaksian pada hari kiamat)" (H.R. Abu Daud, at-Tarmidzi dan al-Hakim).

 tasbih merupakan kalimat yang ringan dan mudah untuk diucapkan, tetapi mendapat pahala yang sangat besar di sisi Allah Swt.

 "Ada dua kalimat yang ringan atas lidah, tetapi berat di atas timbangan dan dicintai oleh Allah Yang Maha Pemurah, yaitu Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahil adzim (Maha Suci Allah Yang Maha Agung)". (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Begitulah keutamaan dzikir. Sangat banyak dan sangat utama manfaatnya. Oleh karena itu dimanapun dan kapanpun kita diharuskan berdzikir kepada-Nya supaya hati tenang dan tentram dan menghindarkan kita dari semua bentuk kemaksiatan yang menyengsarakan. Sebaik-baik perkataan adalah perkataan dzikir seburuk buruk perkataan adalah perkataan musyrik dan maksiat. Maka seorang mukmin tidak akan menyibukkan dirinya untuk mengucapkan kata-kata sia-sia seperti mencela, mengumpat, berbohong, berkata-kata kotor dsb. Mengingat jatah hidup didunia ini terbatas dan perkataan jelek itu besar dosanya. Kemudian lebih menyibukkan diri kepada kalimat dzikir yang sangat besar manfaatnya.

Wallahu'alam

17 Amalan yang dapat menghapuskan dosa

Oleh : Ust. Kholid Syamsudi, LC
dan sedikit mukadimah dari admin ashabul muslim



Mukadimah

Dosa dalam pengertian umum adalah suatu tindak pelanggaran terhadap aturan dan tindak pelanggaran terhadap larangan, khususnya aturan agama. Sejak manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT, iblis dan anteknya selalu berusaha menjerumuskan manusia kedalam neraka karena dendam dan kebencian, iri serta kedengkian dan kesombongan makhluk dari api itu. Mereka memperdaya manusia dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Oleh karena itu jika kita ingin menghindarkan diri dari api neraka salah satu faktornya adalah menghindari perbuatan dosa.

Memang sejak pertama manusia diciptakan yaitu sejak jaman nabi Adam as. sampai jaman sekarang ini tak ada satupun manusia yang suci dari dosa kecuali hanya nabi dan rasul-Nya saja karena seluruh kesalahan dan dosa-dosa mereka telah diampuni oleh Allah SWT. Karena memang tabiat manusia diciptakan adalah berbuat salah. Kita bukanlah malaikat yang tidak punya dosa sama sekali karena malaikat adalah makhluk suci yang tidak diberikan hawa nafsu. Beda dengan manusia yang diciptakan dengan hawa nafsu dan syahwat. Tabiatnya hawa nafsu adalah mengajak kepada kemaksiatan yang menimbulkan dosa. Khususnya hawa nafsu yang jelek. Akan tetapi kita diciptakan dengan hawa nafsu tidak dibiarkan begitu saja berbuat dosa karena setiap perkataan dan perbuatan ada tanggung jawabnya. Manusia selain diciptakan dengan hawa nafsu juga diciptakan dengan akal pikiran yang digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang salah, mana yang memberikan keuntungan atau mana yang menimbulkan kerugian.
Hawa nafsu ibarat “sisi iblis” yang selalu mengajak kepada kejelekan sedangkan akal pikiran ibarat “sisi malaikat” yang senantiasa memperingatkan akan bahaya kejelekan dan meyuruh kepada kebaikan.

Maka tak ubahnya hewan jika manusia hanya menuruti keingingan hawa nafsunya. Karena hewan diciptakan dengan hawa nafsu dan naluri saja tidak dikaruniai akal pikiran. Oleh karena itu tabiat hewan hanya menuruti hawa nafsu dan naluri mereka dan mereka tidak mendapatkan dosa karena tidak bisa berpikir mana yang baik dengan mana yang benar. Dan bahkan dalam Qur’an dijelaskan bahwa manusia bisa lebih buruk derajatnya daripada hewan jika sudah tidak mampu lagi berpikir dan hanya menuruti tabiat biologisnya dan manusia juga bisa lebih baik derajatnya daripada malaikat jika manusia bisa mengendalikan hawa nafsunya dengan akal pikirannya dan bertakwa kepada Allah SWT semisal adalah Nabi kita Muhammad SAW dan para Nabi-Nabi yang diberi petunjuk.

Orang-orang yang tidak mau mengikuti kebenaran dan tidak mau menerima petunjuk dari Allah karena mereka lebih cenderung mengikuti hawa nafsu mereka daripada nurani mereka. Oleh karena itu Allah menyindir bahwa orang seperti itu adalah seburuk-buruk makhluk / binatang. Manusia memang dasarnya adalah binatang tapi mereka dikaruniai Allah berupa akal pikiran oleh karena disebut manusia jika mau menggunakan akalnya. Tapi mereka yang tidak mau mengikuti petunjuk walaupun secara dhohir mereka lebih secara kepandaian, kecantikan, harta dan benda, pangkat kedudukan dan sebagainya mereka adalah binatang yang paling buruk. Karena mereka hanya hidup untuk muasin perut dan syahwat. Allah Berfirman :

Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun. (Al-Anfal ayat 22)

Yang dimaksud manusia yang pekak (buta) dan tuli telinganya adalah manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran. Tapi cenderung mengikuti hawa nafsunya yang selalu mengajak kepada kemaksiatan, kesyirikan dan kemungkaran.

Dan juga terdapat penjelasan lainnya dalam al-Qur’an bahwa neraka jahanam adalah tempat kembali bagi makhluk-makhluk yang buruk, naudzubillah.  Yang mereka mempunyai mata tapi tidak untuk melihat kebaikan dan menirunya dan mereka punya telinga tapi tidak digunakan untuk mendengarkan yang baik dan melaksanakannya tapi mempunyai mulut, tangan, mata telinga hanya untuk bermaksiat kepada Allah.  Allah berfirman :

 “dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al-A'raf: 179)

Oleh karena itu memang tabiat manusia adalah berbuat dosa akan tetapi dosa manusia ada konsekuensinya didunia apalagi diakhirat. Maka supaya kita bersih kembali dari dosa maka diwajibkan kita bertobat dari segala dosa setiap hari. Ibarat kita itu jika kita makan dengan piring bersih lalu sesudah makan menjadi kotor maka sesudah itu kita cuci lagi karena setiap hari kita menggunakannya. Begitu juga dengan raga kita, setiap hari kita sadar atau tidak sadar telah berbuat dosa baik itu dosa kecil seperti menipu, bohong, mencela,  apalagi sampai melakukan dosa besar sampai dianggap terbiasa karena memang tidak ingat mati dan lalai mengingat Allah SWT. Maka memang sebaik-baik manusia adalah yang bertaubat karena manusia tak ada yang bersih dari dosa.
Sabda rasulullah : “Setiap anak Adam pasti serin
g melakukan dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang rajin bertaubat”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, hasan)

Selain bertaubat dosa juga dapat dihapus dengan berbuat amal shalih. Maka tak sepantasnya kita meremehkan taubat dan meremehkan amalan shalih sekecil apapun. Oleh karena itu dalam bahasan selanjutnya kita akan membahas amalan-amalan penghapus dosa berikut ini.

AMALAN-AMALAN PENGHAPUS DOSA

Nabi kita Muhammad Saw. Menjelaskan beberapa amalan-amalan yang dapat menghapuskan dosa. Didalam hadits (perkataan) beliau yang mulia banyak dijelaskan mengenai bermacam-macam amalan yang dapat menghapuskan dosa, antara lain :

Pertama,  Menyempurnakan wudhu dan berjalan ke masjid,

Sebagaimana disampaikan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

“Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapu dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai rasululloh. Beliau berkata: menyempurnakan wudhu ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu shalat satu ke shalat yang lain, karena hal itu adalah ribath (keutamaan berjaga-jaga)” (HR Muslim dan Al Tirmidzi).

Juga dalam sabda beliau yang lain:

إِذَا تَوَضَّأَ الرَّجُلُ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَا يُخْرِجُهُ أَوْ قَالَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا إِيَّاهَا لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosa” (HR. Al Tirmidzi).

Kedua,. Puasa hari Arafah dan A’syura’, dalilnya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Nabi Bersabda: Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus setahun yangsebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari A’syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang telah lalu” (HR. At Tirmidzi dan di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ no. 3853)

Ketiga, Shalat tarawih di bulan Ramadhan, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang menegakkan romadhon (shalat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Keempat, Haji yang mabrur, dengan dalil:

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan maka kembali seperti hari ibunya melahirkannya” (HR. Al Bukhari)

dan sabda beliau:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“Haji mabrur balasannya hanyalah surga” (HR. Ahmad).

Kelima, Memaafkan hutang orang yang sulit membayar, dengan dalil:

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أُتِيَ اللَّهُ بِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِهِ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَقَالَ لَهُ مَاذَا عَمِلْتَ فِي الدُّنْيَا قَالَ يَا رَبِّ آتَيْتَنِي مَالَكَ فَكُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ وَكَانَ مِنْ خُلُقِي الْجَوَازُ فَكُنْتُ أَتَيَسَّرُ عَلَى الْمُوسِرِ وَأُنْظِرُ الْمُعْسِرَ فَقَالَ اللَّهُ أَنَا أَحَقُّ بِذَا مِنْكَ تَجَاوَزُوا عَنْ عَبْدِي

“Dari Hudzaifah beliau berkata Allah memanggil seorang hambaNya yang Allah karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kamu telah menganugerahkanku hartaMu lalu aku bermuamalah dengan orang-orang. Dan dahulu akhlakku adalah memaafkan, sehingga aku dahulu mempermudah orang yang mampu dan menunda pembayaran hutang orang yang sulit membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak darimu maka maafkanlah hambaKu ini” (HR. Muslim).

Keenam. Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa, dengan dalil:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang mulia” (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 97.)

Ketujuh,  Memberi salam dan berkata baik, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

إِنَّ كِمْ كُوْجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ وَ حُسْنُ الْكَلاَمِ
“Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik” (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan di-shahih-kan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shahihah, no. 1035)

Kedelapan, Sabar atas musibah dengan, dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ إِنِّي إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنًا فَحَمِدَنِي عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ فَإِنَّهُ يَقُومُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنْ الْخَطَايَا
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Sungguh Aku bila menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia memujiku atas ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya tersebut bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya” (HR Ahmad, dan dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144).

Kesembilan, Menjaga shalat lima waktu dan jum’at serta puasa Ramadhan, dengan dalil sabda Rasulullah:

الصلوات الخَمْسُ وَ الجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَ رَمَضَان إِلَى رَمَضَان مُكَفِّرَاتُ مَا بَينَهُمَا إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar” (HR Muslim)

Kesepuluh, Mengumandangkan adzan, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
إِنَّ الْمُؤَذِّنَ يُغْفَرُ لَهُ مَدَى صَوْتِهِ
“Seorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya” (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shahih AL Jaami’ no. 1929)

Kesebelas, Shalat wajib, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا
“Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-dosa” (HR. Al Bukhari).

Keduabelas, Memperbanyak sujud, dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

عَلَيْكَ بَكَثْرَنِ السُّجُوْدِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وَ حَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئَةً
“Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali sujud kepada Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa)” (HR Muslim).

Ketiga belas, Shalat malam, dengan dalil:

عَلَيْكَ بِقِيَامِ اللَيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُم لإِلَى رَبِّكُمْ وَ مُكَفِّرَةٌ للسَّيْئَاتِ وَ مَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
“Hendaklah kalian sholat malam, karena ia adalah adat orang yang sholeh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Robb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa” (HR Al Haakim, dan dihasankan Al Albani dalam Irwa’ Al Ghalil 2/199).

Keempat belas, Berjihad dijalan Allah, dengan dalil:

يُغْفَرُ للشَّهِيْدِ كُلَّ ذَنْبٍ إلاَّ الدَّيْن
“Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang” (HR Muslim)

Kelima belas, Mengiringi haji dengan umrah, dengan dalil:

تَابِعُوْا بَيْنَ الحَجِّ وَ الْعُمْرَةِ فَإِنَّ مُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِيْ الْفَقْرَ وَ الذُّنُوْبِ كَمَا تَنْفِيْ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
“Iringi haji dengan umroh, karena mengiringi antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana Al Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besi” (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2899)

Keenam belas, Shadaqah, dengan dalil:

إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah: 271)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun bersabda:

الصَّدَقَةُ تُطْفِىءُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ
“Shadaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api” (HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan di-shahih-kan Al Al Bani dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)

Ketujuh belas, Menegakkan hukum pidana sesuai syariat Islam, dengan dalil:

أَيُّمَا عَبْدٍ أَصَابَ شَيْئَاً مَمَا نَهَى اللهُ عَنْهُ ثُمَّ أُقِيْمَ عَلَيْهِ حَدُّهُ كَفَرَ عَنْهُ ذَلَكَ الذَّنْبُ
“Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut” (HR Al Haakim dan dishohihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ no,2732)

Demikian sebagian penghapus dosa, semoga kita bisa mengamalkan salah satunya dengan baik dan akan lebih baik lagi jika kita amalkan semuanya dengan istiqomah sesuai kemampuan kita. Amalan sedikit tapi istiqomah lebih baik daripada amalan banyak tetapi hanya sekali. Mohon maaf atas segala kekurangan, kritik dan saran pembaca kami harapkan.
Wallahu’alam